15 Oktober 2008

Definisi “Cinta Sejati” yang obyektif

Kita sudah sering mendengar definisi “cinta sejati”. Jumlahnya tak terhitung saking banyaknya. Namun kita tak perlu bingung. Toh kebanyakan definisi itu merupakan hasil pemikiran subyektif dan tidak logis. Supaya tidak terjebak dalam kebingungan, lebih baik kita bersandar pada definisi yang ilmiah, obyektif, dan logis.

Salah satu definisi yang ilmiah, obyektif dan logis itu dikemukakan oleh M Scott Peck dalam The Road Less Travelled. Ia mendefinisikan cinta sebagai “kemauan untuk mengembangkan diri sendiri dengan maksud memelihara pertumbuhan spiritual diri sendiri atau perkembangan spiritual orang lain”.

Ungkapan “dengan maksud” pada definisi tersebut saya tebalkan karena tujuanlah yang terutama membedakan antara cinta dan yang bukan cinta. Dengan demikian, cemburu buta atau pun upaya mengekang sang kekasih (walau dengan alasan demi menjaga keselamatannya) bukanlah cinta sejati.

Dalam pada itu, untuk memelihara perkembangan spiritual orang lain yang kita cintai, kita perlu lebih dulu mengembangkan diri sendiri. Mengapa demikian? M Scott Peck menerangkan:

Bila kita mencintai seseorang, cinta kita dapat dibuktikan atau diwujudkan hanya dengan cara pengerahan tenaga kita sendiri…. Cinta bukan tanpa usaha. Sebaliknya, cinta itu penuh dengan usaha.

Baca selengkapnya...

09 Oktober 2008

Pilih tunangan ataukah mantan pacar?

mohon bantuan dengan masalah sy ini.. ..saat ini sy sudah bertunangan dngn wanita A. hubungan kami sudah berlangsung -+2 tahun sampai kami memutuskan tuk bertunangan dngn persetujuan pihak keluarga masing2. dalam 2 bulan terakhir ini sy kembali menjalin hubungan dengan wanita B yg mrpkan cinta pertama sy yang sudah berstatus janda beranak 2 dan sys menerima keadaan tersebut. sy masih mencinta (skrang rasa itu makin besar) wanita B meski telah terpisah 10 tahun. dulu hubngan kami di tentang oleh pihak keluarga masing2. dia terpaksa menikah dengan pilihan keluarganya. Wanita A tidak mengetahui Wanita B, begitu juga sebaliknya. jadi sys masih bermain “kucing-kucingan” kepada mereka karena wanita A sudah jadi tunangan tapi rasa cinta jauuuh lebih dalam ke wanita B. sya sadari ini memang salah tapi sy tidak bisa menolak hati nurani sya bahwa sy lebih menginkan wanita B menjadi istri sy.keluarga sys dan wanita A pasti akan sangaat marah!kelrga wanita B sudah bisa menerima sya. mohon bantuanya saran dan petunjuknya buat sya yang lagi bingung…sy belum menceritakan kepada orang lain ttg hal ini..
sya bingung…

Jawaban M Shodiq Mustika:

Intisari yang saya tangkap dari persoalan Anda: manakah yang sebaiknya kita pilih: menghindari kemudharatan (dengan bertahan dengan A, si tunangan) ataukah mengejar “keutamaan” (dengan kembali kepada B, mantan pacar yang lebih dicintai)?

Seharusnya Anda memilih yang pertama. Sebab, menghindari kemudharatan itu mestinya lebih kita utamakan daripada mengejar keutamaan. Karena itu, bertahanlah dengan A, si tunangan. Itulah pilihan yang telah Anda tetapkan; selaku orang dewasa, bertanggung jawablah terhadap pilihan yang telah Anda tetapkan itu.

Apabila Anda memutuskan hubungan pertunangan dengan si A itu untuk kembali kepada si B, maka kerusakan yang Anda timbulkan akan lebih besar daripada “kerusakan” bila memendam rasa cinta yang mendalam kepada B ketika menjalin hubungan dengan si A.

Kerusakan besar itu bukan hanya berupa marahnya keluarga A dan keluarga Anda. Si A tentu juga akan merasa sakit hati. Jiwa Anda sendiri pun akan rusak bila Anda melepaskan diri dari tanggung jawab. (Bandingkan dengan artikel Konsultasi: Mau cerai karena beban berat.)

Anda tidak perlu menyangkal isi hati Anda bahwa pada saat ini, Anda lebih mencintai B daripada A. Namun Anda harus berusaha membina hubungan dengan si A sebaik-baiknya, sehingga rasa cinta Anda kepadanya terus berkembang. Jangan biarkan cinta Anda kepadanya layu.

Sementara itu, kurangilah kadar keakraban hubungan Anda dengan si B. Menjaga hati untuk tidak mencintai wanita lain memang sulit, tetapi menahan diri untuk tidak mengumbar ekspresi cinta tidaklah sulit. Menahan diri ini mungkin merupakan bentuk pengorbanan Anda, tetapi insya’Allah Anda akan memperoleh hasil yang lebih baik.

Demikian saran saya.

Infogue.com

Baca selengkapnya...

07 Oktober 2008

Konsultasi Cinta

broken heart

Di halaman ini aku mau melayani kemauan pembaca yang hendak berkonsultasi denganku mengenai segala masalah asmara.

Bila memang dibutuhkan, silakanlah siapa yang mau berkonsultasi di sini. Namun kalau dirimu inginkan konsultasi secara pribadi, silakan lewat eMail: muhshodiq[at]yahoo[dot]com. Aku akan berusaha menanggapinya sesuai dengan kemampuanku. Silakan!


Infogue.com

Baca selengkapnya...

05 Oktober 2008

Curhat Asmara

Cinta, oh, cinta... berjuta rasanya.
Ada madu, ada empedu.
Ada pink, ada hitam.

cintaku, oh, cintaku

Kini, apa yang sedang kau rasakan mengenai kehidupan asmara dirimu? Silakan curhat di halaman ini. Aku (dan para pembaca lainnya) insya'Allah akan menjadi pendengar yang baik.


Infogue.com

Baca selengkapnya...

01 Oktober 2008

Ada Apa dengan Romantis

Apa yang biasanya terlintas di benak kita tatkala mendengar istilah “romantis”? Seperti pada gambar berikut inikah?


Ataukah yang di bawah ini?


Kalau kita sering menyaksikan film komedi romantis, barangkali kita membayangkan seorang pria berlutut di depan seorang wanita. Si pria menyodorkan cincin seraya mengucapkan, “Will you marry me?” Tak ketinggalan, latar belakangnya adalah sunset di tepi pantai, deburan ombak, dan alunan love songs ala Julio Iglesias atau Ari Lasso.

Bila kita kebanyakan nonton sinetron, terbayanglah rayuan klise: “Gunung tinggi kudaki, lautan luas kuseberangi. Semua itu demi dirimu seorang, Sayang.” Lalu disodorkanlah sekotak kado istimewa sebagai kejutan, sekuntum mawar merah, dan serangkaian kata-kata puitis. Tak ketinggalan, diperlihatkanlah pelukan hangat, makan malam berdua di bawah bulan purnama atau dengan diterangi sebatang lilin, lalu sang kekasih ditelpon malam-malam hanya untuk ucapan selamat tidur!

Begitulah gambaran romantis di benak banyak orang. Begitu jugakah gambaran romantis di blog ini?

Tunggu dulu. Memang, pengertian romantis di benak banyak orang itu kami hargai. Karenanya, dinamika percintaan yang kami paparkan di blog ini kami batasi antara pria-wanita saja. Namun, kami memaknai istilah “romantis” secara lebih luas.

Dengan merujuk Teori Enneagram warisan kaum sufi, kami berpandangan bahwa ciri khas sifat romantis:

  1. bermisi mencari cinta sejati.


  2. berpersepsi: “Kebahagiaan sejati terletak di lubuk hati yang paling dalam.”


  3. berpola pikir: “Kita akhirnya akan lepas dari masa-masa sulit.”


  4. bersikap percaya diri; berani dan tabah hadapi rintangan dan penderitaan; rela berkorban untuk kepentingan orang lain; betah “jauh di mata, dekat di hati”; dan lebih menghargai kualitas batiniah daripada penampilan lahiriah.


  5. berekspresi secara kreatif dan unik; variatif; indah; dramatis (penuh imajinasi dan perasaan mendalam); dan simbolis (menggunakan lambang atau ungkapan kiasan, tidak to the point).

Mudah-mudahan Anda sependapat dengan pandangan kami tersebut. Namun, kalau pun berseberangan, tidak mengapa. Kami tidak memaksa Anda untuk menerima pengertian kami. Bagaimanapun, apa pun definisi Anda mengenai istilah “romantis”, pertanyaan kami hanya satu:

Apakah Anda sedang mencari cinta sejati?

Kalau iya, maka kepada Andalah blog Cinta Romantis ini kami tujukan.

Solo, Oktober 2008

M Shodiq Mustika

Infogue.com

Baca selengkapnya...