01 Oktober 2008

Ada Apa dengan Romantis

Apa yang biasanya terlintas di benak kita tatkala mendengar istilah “romantis”? Seperti pada gambar berikut inikah?


Ataukah yang di bawah ini?


Kalau kita sering menyaksikan film komedi romantis, barangkali kita membayangkan seorang pria berlutut di depan seorang wanita. Si pria menyodorkan cincin seraya mengucapkan, “Will you marry me?” Tak ketinggalan, latar belakangnya adalah sunset di tepi pantai, deburan ombak, dan alunan love songs ala Julio Iglesias atau Ari Lasso.

Bila kita kebanyakan nonton sinetron, terbayanglah rayuan klise: “Gunung tinggi kudaki, lautan luas kuseberangi. Semua itu demi dirimu seorang, Sayang.” Lalu disodorkanlah sekotak kado istimewa sebagai kejutan, sekuntum mawar merah, dan serangkaian kata-kata puitis. Tak ketinggalan, diperlihatkanlah pelukan hangat, makan malam berdua di bawah bulan purnama atau dengan diterangi sebatang lilin, lalu sang kekasih ditelpon malam-malam hanya untuk ucapan selamat tidur!

Begitulah gambaran romantis di benak banyak orang. Begitu jugakah gambaran romantis di blog ini?

Tunggu dulu. Memang, pengertian romantis di benak banyak orang itu kami hargai. Karenanya, dinamika percintaan yang kami paparkan di blog ini kami batasi antara pria-wanita saja. Namun, kami memaknai istilah “romantis” secara lebih luas.

Dengan merujuk Teori Enneagram warisan kaum sufi, kami berpandangan bahwa ciri khas sifat romantis:

  1. bermisi mencari cinta sejati.


  2. berpersepsi: “Kebahagiaan sejati terletak di lubuk hati yang paling dalam.”


  3. berpola pikir: “Kita akhirnya akan lepas dari masa-masa sulit.”


  4. bersikap percaya diri; berani dan tabah hadapi rintangan dan penderitaan; rela berkorban untuk kepentingan orang lain; betah “jauh di mata, dekat di hati”; dan lebih menghargai kualitas batiniah daripada penampilan lahiriah.


  5. berekspresi secara kreatif dan unik; variatif; indah; dramatis (penuh imajinasi dan perasaan mendalam); dan simbolis (menggunakan lambang atau ungkapan kiasan, tidak to the point).

Mudah-mudahan Anda sependapat dengan pandangan kami tersebut. Namun, kalau pun berseberangan, tidak mengapa. Kami tidak memaksa Anda untuk menerima pengertian kami. Bagaimanapun, apa pun definisi Anda mengenai istilah “romantis”, pertanyaan kami hanya satu:

Apakah Anda sedang mencari cinta sejati?

Kalau iya, maka kepada Andalah blog Cinta Romantis ini kami tujukan.

Solo, Oktober 2008

M Shodiq Mustika

Infogue.com

0 komentar:

Posting Komentar