09 Oktober 2008

Pilih tunangan ataukah mantan pacar?

mohon bantuan dengan masalah sy ini.. ..saat ini sy sudah bertunangan dngn wanita A. hubungan kami sudah berlangsung -+2 tahun sampai kami memutuskan tuk bertunangan dngn persetujuan pihak keluarga masing2. dalam 2 bulan terakhir ini sy kembali menjalin hubungan dengan wanita B yg mrpkan cinta pertama sy yang sudah berstatus janda beranak 2 dan sys menerima keadaan tersebut. sy masih mencinta (skrang rasa itu makin besar) wanita B meski telah terpisah 10 tahun. dulu hubngan kami di tentang oleh pihak keluarga masing2. dia terpaksa menikah dengan pilihan keluarganya. Wanita A tidak mengetahui Wanita B, begitu juga sebaliknya. jadi sys masih bermain “kucing-kucingan” kepada mereka karena wanita A sudah jadi tunangan tapi rasa cinta jauuuh lebih dalam ke wanita B. sya sadari ini memang salah tapi sy tidak bisa menolak hati nurani sya bahwa sy lebih menginkan wanita B menjadi istri sy.keluarga sys dan wanita A pasti akan sangaat marah!kelrga wanita B sudah bisa menerima sya. mohon bantuanya saran dan petunjuknya buat sya yang lagi bingung…sy belum menceritakan kepada orang lain ttg hal ini..
sya bingung…

Jawaban M Shodiq Mustika:

Intisari yang saya tangkap dari persoalan Anda: manakah yang sebaiknya kita pilih: menghindari kemudharatan (dengan bertahan dengan A, si tunangan) ataukah mengejar “keutamaan” (dengan kembali kepada B, mantan pacar yang lebih dicintai)?

Seharusnya Anda memilih yang pertama. Sebab, menghindari kemudharatan itu mestinya lebih kita utamakan daripada mengejar keutamaan. Karena itu, bertahanlah dengan A, si tunangan. Itulah pilihan yang telah Anda tetapkan; selaku orang dewasa, bertanggung jawablah terhadap pilihan yang telah Anda tetapkan itu.

Apabila Anda memutuskan hubungan pertunangan dengan si A itu untuk kembali kepada si B, maka kerusakan yang Anda timbulkan akan lebih besar daripada “kerusakan” bila memendam rasa cinta yang mendalam kepada B ketika menjalin hubungan dengan si A.

Kerusakan besar itu bukan hanya berupa marahnya keluarga A dan keluarga Anda. Si A tentu juga akan merasa sakit hati. Jiwa Anda sendiri pun akan rusak bila Anda melepaskan diri dari tanggung jawab. (Bandingkan dengan artikel Konsultasi: Mau cerai karena beban berat.)

Anda tidak perlu menyangkal isi hati Anda bahwa pada saat ini, Anda lebih mencintai B daripada A. Namun Anda harus berusaha membina hubungan dengan si A sebaik-baiknya, sehingga rasa cinta Anda kepadanya terus berkembang. Jangan biarkan cinta Anda kepadanya layu.

Sementara itu, kurangilah kadar keakraban hubungan Anda dengan si B. Menjaga hati untuk tidak mencintai wanita lain memang sulit, tetapi menahan diri untuk tidak mengumbar ekspresi cinta tidaklah sulit. Menahan diri ini mungkin merupakan bentuk pengorbanan Anda, tetapi insya’Allah Anda akan memperoleh hasil yang lebih baik.

Demikian saran saya.

Infogue.com

0 komentar:

Posting Komentar